Senin, 17 Oktober 2011

Sepenggal Kisah 2 (Menunda pernikahan????)

Ini terusan dari Sepenggal Kisah 1 yang beberapa hari yang lalu saya tulis.

Alhamdullilah, jam 5 sore saya sudah tiba di RSBT (Rumah Sakit Bakti Timah), Pangkalpinang. Didepan RS sudah teman mas Arif dari Jogja (sama-sama kerja di Pangkalpinang) yang menunggu. Saya langsung di antar keruangan tempat mas Arif dirawat. Saat saya masuk mas Arif baru tidur. Mendengar ada suara ia pun membuka matanya. Ternyata tidurnya tidak pulas. kami mengobrol sedikit-sedikit. saya mengambil kesimpulan mas Arif tidak keberatan dengan keberatan saya disini,

Jam 8 malam. Ada adik kelas yang juga ikut merantau disini, datang menjenguk. Perempuan. namanya Raras. Ternyata saya sudah di carikan tempat untuk menumpang menginap. Ada juga teman lain yang datang membawakan bungkusan nasi untuk saya. Subhanallah. Ditempat merantau seperti ini, punya teman satu daerah seperti saudara sendiri saja.

Pukul sembilan saya pun berpamitan kepada mas Arif dan teman lainnya yang masih disana lalu saya di bonceng oleh Raras menuju ke Kontrakannya. Kontrakan tanpa keramik tapi besar. 3 Kamar tidur dan katanya 1 Rumah ini yang menempati juga teman dari Jogja. Hanya saja sekarang belum pulang.

Setelah berganti pakaian, saya langsung permisi unutk istirahat. Alhamdulillah, akhirnya saya bisa membaringkan badan setelah dari jam 6 sore tgl 19 April 2010 sampai jam setengah 10 tgl 20 April 2010 saya tidak tidur sama sekali. Jika dihitung sekitar 27 jam saya beraktivitas. tapi setelah sampai sini saya langsung merasa lega, sudah bisa melihat mas Arif membuka matanya, berbicara dengan saya dan yang pasti tidak satu bagian dari tubuhnya yang kurang. Mungkin hanya ketambahan platina di bagian paha kananya karena patah tulang.

Sejak tanggal 20 April tersebutlah saya terus tinggal di pangkalpinang, mengurus mas Arif.
Mas Arif sempat bilang " Kirain kamu bakal ninggalin aku karena aku sekarang harus pakai tongkat!". Saya pun langsung menjawab,"ini hanya cobaan, besok juga bisa jalan lagi. Besok pasti akan lebih terasa indah karena kita telah mampu melewati cobaan ini."
Mas Arif di opname selama lima hari diRS. setelah itu diteruskan dengan berobat jalan. Ia pun dijemput dengan mobil teman kantornya dan diantarkan ke kontrakannya. Sesampainya dikontrakannya, saya langsung membersihkan semuanya karena sangat kotor dan berantakan. Katanya teman2 kontrakannya, yang juga teman saya sekolah di Jogja, sedang bertugas dilapangan.

Dan sejak itu saya selalu datang ke kontrakannya, datang pagi pulang malam, untuk mendampinginya jika sewaktu-waktu butuh bantuan, juga sekali-kali masakin. Alhamdulillah teman lain yang tidak satu kontrakan tetap datang untuk bergantian menjaga mas Arif.
Hingga akhirnya, pada bulan Juni awal, ada telpon dari Orang tua saya. Mereka menanyakan kabar. Dan... yang membuat saya kaget, mereka menyarankan untuk menunda pernikahan kami yang rencanya akan dilaksnakan tgl 10 Juli 2010. Saya hanya mengatakan untuk memikirkannya nanti dengan mas Arif.
Ternyata mas Arif tidak setuju. Menurutnya jika kami terus menunda, maka akan ada cobaan lainnya yang akan datang. Setelah berkali-kali orang tua kami, (tidak hanya orang tua saya, tp juga orang tua mas Arif) membujuk kami. Kami tetap pada pendirian kami.

Alhamdulillah akhirnya kami pulang ke Jogja untuk menikah. dan mas Arif datang tanpa tongkat. Alhamdulillah lagi, Allah menguatkan kami.
Setelah menikah, kamoi pindah kontrakan dan mulai membangun istana kami..

Wassalam,
Maya Agustina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar